BWPT RILIS SAHAM BARU Rp344 MILIAR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Emiten perkebunan ini akan menerbitkan saham baru sebanyak 405,1 juta saham setara 10% dari modal disetor.
Harga saham baru BWPT sebesar Rp 850 per saham. Harga itu di bawah harga pasar BWPT. Kemarin, harga saham BWPT tercatat Rp 910 per saham.
Dari aksi ini, BWPT menargetkan dana sebesar Rp 344,33 miliar. Rencana private placement tersebut akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BWPT, 6 November mendatang.
Menurut Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan BWPT, aksi private placement bisa dilakukan dalam satu tahap atau dua tahap. Sebab, sampai saat ini, BWPT belum memastikan investor strategis yang bakal menyerap saham baru BWPT ini. "Kami tengah merundingkan dengan beberapa calon investor lokal dan asing," ujar dia.
Dana hasil penerbitan saham baru tersebut akan digunakan memperkuat struktur permodalan BWPT dalam dua tahun ke depan. Kelik mengatakan, dana hasil aksi private placement tersebut untuk menambah modal kerja perseroan dan ekspansi. "Bukan untuk bayar utang. Cicilan utang kami di bank, tenornya masih panjang," ungkap dia. Dari laporan keuangan per semester I-2013, utang bank BWPT mencapai Rp 2,7 triliun.
Namun, menurut Kelik, setelah menerbitkan saham baru, rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) akan berkurang. Ini karena ekuitas BWPT makin meningkat sehingga DER menciut. "Nanti DER kami bisa menjadi 1,5 kali. Sekarang DER BWPT berada di kisaran 2 kali," kata dia.
Rasio utang BWPT tersebut cukup tinggi jika dibandingkan emiten sejenis. Di semester I-2013, posisi liabilitas BWPT tercatat Rp 3,86 trilin. Sedangkan, ekuitas sebesar Rp 1,71 triliun. Pasca private placement, ekuitas BWPT akan menjadi sekitar Rp 2,05 triliun.
Jumlah saham modal ditempatkan dan disetor penuh BWPT juga meningkat dari sebelumnya 4,05 miliar saham menjadi 4,46 miliar saham.
Terdilusi 9%
Tak hanya itu, aksi korporasi ini juga akan menyebabkan terjadinya dilusi atas kepemilikan saham para pemegang saham BWPT sekarang, sebesar 9,09%.
Saat ini, pemegang saham BWPT terdiri dari tiga pemegang saham besar dan publik. Pertama, PT BW Investindo yang menggenggam 38,75% saham. Pasca private placement kepemilikan BW Investindo akan menyusut menjadi 35,23%. Kedua, Fendalton Invesment Pte. Ltd yang memiliki 23,25%. Kelak, porsinya akan berkurang menjadi 21,14%.
Ketiga, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-treaty, akan terdilusi sahamnya menjadi 6,33% dari 6,97%. Keempat, pemegang saham publik bakal terdilusi menjadi 28,21% dari 31,03%.
Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Arandi Nugraha mengatakan, penerbitan saham baru itu langkah yang tepat. Sebab, BWPT tak perlu lagi meminjam dana ke perbankan dan membayar bunga. "Ini akan membuat free cash flow mereka menjadi lebih kuat," analisa dia.
Menurut dua, BWPT tengah membutuhkan dana untuk membangun pabrik kelapa sawit yang bisa memproduksi 60 ton/jam. BWPT juga ingin memperluas kapasitas produksi.
Ia menilai, BWPT memiliki potensi yang bagus untuk berkembang. Sebab, mekanisasi perkebunan BWPT cukup bagus, profit margin tinggi, dan efisiensi yang tepat. Dia juga melihat, kenaikan upah minimum tak akan terlalu mempengaruhi laba BWPT, lantaran emiten ini banyak memakai teknologi yang bisa memperkecil jumlah tenaga kerja.
Tapi, harga saham BWPT sudah premium. Karena itu, Arandi menyarankan hold untuk saham BWPT dengan target harga sebesar Rp 800 per saham. Kemarin, harga BWPT stagnan di Rp 910 per saham.
LEPAS UNIT PROPERTI, TLKM MENCARI MITRA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mematangkan rencana pelepasan bisnis properti. Unit usaha properti milik TLKM yang akan dilepas adalah PT Graha Sarana Duta.
Honesti Basyir, Direktur Keuangan TLKM mengatakan, rencana itu dilakukan di awal tahun depan Setidaknya ada dua skema yakni melalui divestasi aset langsung atau penawaran saham perdana.
Namun sebelum itu, TLKM harus memperbesar nilai aset Graha Sarana. Caranya, TLKM akan mencari partner strategis dari perusahaan properti. "Nanti akan dicarikan partner strategis dulu yang memang sudah menjadi pemain besar di bisnis properti. Supaya asetnya bertambah besar, baru dilepas," jelas Honesti, belum lama ini.
Honesti enggan membocorkan calon partner strategis yang dibidik TLKM. Tapi, partner strategis ini bisa juga masuk mengakuisisi Graha Sarana. "Selama ini, Graha Sarana mengelola properti TLKM. Tetapi kan asetnya TLKM yang punya," jelas dia.
Alasan lain, TLKM harus memperbesar aset unit bisnis properti adalah bila akan dilepas lewat jalur initial public offering (IPO), supaya lebih menarik. Sebab, per Juni 2013 nilai aset Graha Sarana hanya Rp 1 triliun. Nilai aset itu masih kecil dibanding dengan total aset TLKM yang sebesar Rp 111,47 triliun.
Honesti bilang, TLKM melepas unit properti untuk mengoptimalkan pendapatan. TLKM kini tengah berusaha mendongkrak margin keuntungan dari sumber pendapatan selain dari bisnis seluler. Pasalnya, TLKM bersaing ketat dengan 10 perusahaan operator ponsel lainnya.
TLKM memandang, penjualan unit bisnis itu bisa mengerek pendapatan. Direktur Utama TLKM Arief Yahya pernah bilang, unit properti bisa menghasilkan pendapatan senilai Rp 1,2 triliun di tahun ini. Sayangnya, dia tak mau membeberkan secara rinci kinerja unit usahanya itu.
Selain unit usaha properti, TLKM juga akan melepas unit usaha menara. Unit bisnis menara berada di bawah kendali PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Ekspansi ini akan dilakukan dengan skema backdoor listing.
Awalnya, kata Honesti, aksi korporasi ini akan dilakukan di akhir September. Tapi, rencana itu mundur hingga kuartal I-2014. Ini karena TLKM masih menunggu penawaran dari perusahaan menara yang potensial.
Tahun ini, TLKM menargetkan kenaikan pendapatan 10% menjadi Rp 85 triliun, dan laba bersih naik 9% menjadi Rp 14 triliun. Harga TLKM turun 3,23% menjadi Rp 2.250 per saham, Selasa (22/10).
HARGA ACUAN EMAS ANTAM HARI INI NAIK 0,4% PER GRAM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga acuan emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Rabu (23/10) naik 0,4% dibanding dari harga kemarin.
Berdasarkan catatan KONTAN, harga acuan 1 gram emas Antam dibanderol Rp 496.600. Angka tersebut naik Rp 2.000 per gram dibanding harga Selasa (22/10) sebesar Rp 494.600.
Sementara, harga pembeliaan kembali emas (buyback) oleh pihak Antam Rp 466.000. Angka tersebut juga naik Rp 3.000 dibanding harga kemarin.
Adapun harga emas batangan milik Antam dalam pecahan lainnya, yakni:
1 gram: Rp 536.000
5 gram: Rp 2.535.000
10 gram: Rp 5.020.000
25 gram: Rp 12.475.000
50 gram: Rp 24.900.000
100 gram: Rp 49.750.000
250 gram: Rp 124.250.000
500 gram: Rp 248.300.000
ANALISIS PAGI 23/10/2013
HP Research - Henan Putihrai Market Update
DJI 15467.66: +.49%
Kospi 2059.80: +.18%
NKY 14761.48: +.33%
ASX 5387.699: +.27%
IHSG 4512.743: -1.43%
Indo ETF 24.82: -.08%
TLKM $40.35: -.98%
USD/IDR Rp 11291
CPO MYR 2457.00: +1.07%
OIL 98.24: -.06%
COAL NC $79.35
NICKEL $14809.00: +3.49%
TIN $23187.00: +1.89%
GOLD $1340.23: +.01%
BKSL Catat Penjualan Naik 115% Jadi Rp1,65 T
Truba Alam Manunggal Derita Rugi Rp52,91 Miliar Per Juni
SAME Raih Kredit Bank CIMB Niaga Rp202,3 M
BWPT Rilis Saham Baru Rp 344 Miliar
Lepas Unit Bisnis Properti, TLKM Mencari Mitra
Henan Putihrai Key Calls
PTBA Spec. BUY, Entry Level: 13750 - 13900, Target: 14400 - 14000, Stop: 13350
MPPA BUY, Entry Level: 2250 - 2325, Target: 2475 - 2575, Stop: 2225
Asia (Nikkei +0.33%, Hangseng -0.52%)
HP Research - Indeks bursa saham Asia ditutup mixed pada perdagangan hari Selasa, dipicu oleh investor yang menantikan data terkini dari sektor tenaga kerja Amerika. Pagi ini bursa Jepang dibuka menguat, mengikuti kenaikan yang terjadi di Wall Street, dengan ekspektasi The Fed akan meneruskan program pembelian asetnya berkaitan dengan lemahnya data tenaga kerja Amerika. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 4464-4584.
Europe (Stoxx 600 +0.45%, DAX +0.90%, CAC 40 +0.43%)
HP Research - Indeks bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa, yang merupakan kenaikan berturut-turut dalam sembilan hari terakhir. Kenaikan ini dipicu lemahnya perbaikan pada sektor tenaga kerja Amerika sehingga menghidupkan kembali gagasan The Fed akan mempertahankan program pembelian asetnya.
US Market (DJIA +0.49%, S&P500 +0.57%, Nasdaq +0.24%)
HP Research - Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat dengan S&P 500 kembali mencatatkan rekor baru. Kenaikan ini didorong oleh data Nonfarm Payroll Amerika untuk bulan September yang di bawah ekspektasi dan data revisi bulan sebelumnya, sehingga menimbulkan ekspektasi bahwa program pembelian aset yang kini tengah dilakukan oleh The Fed akan dilanjutkan hingga tahun depan. Unemployment rate Amerika untuk bulan September berada dilevel 7,2%, turun ke tingkat terendah dalam lima tahun terakhir.
DISCLAIMER:
Sertifikasi analis : kami menyatakan bahwa seluruh pendapat/pandangan yang dinyatakan dalam riset ini secara akurat merefleksikan pandangan pribadi kami tentang sekuritas yang bersangkutan dan tidak ada bagian dari kompensasi kami yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan rekomendasi atau pandangan yang telah dinyatakan diatas.
Semua informasi, perangkat dan materi dalam riset ini disajikan sebagai informasi dan tidak diartikan sebagai tawaran atau ajakan untuk menjual, membeli atau memesan efek dan/atau instrumen keuangan lainnya. Nasabah diharap melakukan penilaian sendiri secara independen atas informasi yang terdapat dalam materi riset ini, dengan mempertimbangkan
tujuan investasi, kondisi dan kebutuhan keuangan masing-masing. Nasabah harap berkonsultasi dengan profesional dalam hal hukum, bisnis, keuangan dan implikasi lainnya sebelum melakukan transaksi-transaksi sebagaimana termaktub dalam materi riset ini.
Ringkasan/harga/kutipan/statistik sebagaimana dimaksud dalam materi riset ini diperoleh dari berbagai sumber yang dianggap dapat diandalkan, namun demikian Henan Putihrai (HP) tidak menjamin dan mewakili, baik tersurat maupun tersirat, mengenai akurasi, kecukupan, kehandalan atau kewajaran informasi tersebut dan pendapat yang terkandung dalam materi
riset ini dan karenanya HP tidak bertanggung jawab dalam hal apapun atas setiap konsekuensi (termasuk namun tidak terbatas pada kerugian langsung, tidak langsung atau konsekuensial, kehilangan keuntungan dan kerugian) dari pemanfaatan informasi yang terdapat dalam materi riset ini dan membebaskan HP dari segala tuntutan atau upaya hukum apapun yang diakibatkannya.
Kinerja masa lalu tidak dapat diartikan sebagai indikasi atau jaminan atas kinerja masa yang akan datang, dan tidak ada representasi atau jaminan, baik yang tersurat maupun tersirat, yang dibuat sehubungan dengan kinerja masa yang akan datang. Informasi, pendapat, dan perkiraan yang terdapat dalam materi riset ini mencerminkan pendapat pada saat dipublikasikan oleh HP
dan dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Call: 031-5343838






0 komentar: