US Market
(DJIA -0.92%, S&P500 -1.07%, Nasdaq -1.12%)
Indeks bursa AS ditutup melemah pada akhir perdagangan pekan lalu selama 4 hari berturut-turut, mencatat
pelemahan mingguan terbesar dalam beberapa bulan ini. Pelemahan disebabkan oleh hasil pendapatan korporasi yang
mengecewakan serta selloff pada komoditas karena pertumbuhan ekonomi global yang masih lambat. Sementara data
penjualan rumah baru turun 6.8% MoM di bulan Juni, mencapai level terendah selama 7 bulan.
Europe
(Stoxx 600 -0.87%, DAX -1.43%, CAC 40 -0.58%)
Indeks acuan bursa Eropa ditutup melemah pada hari Jumat lalu dipimpin oleh sektor perbankan dan pertambangan,
mencatat pelemahan mingguan untuk pertama kalinya dalam 3 minggu terakhir. Pelemahan terjadi mengikuti data
ekonomi Cina yang lemah. Aktivitas manufuktur Cina di bulan Juli mencapai level terendah selama 15 bulan.
Sementara data manufuktur dan jasa eurozone juga lebih rendah daripada ekspektasi. PMI eurozone mencapai level
terendah selama 2 bulan di 52.2. Selain itu, pembicaraan Yunani dengan kreditur telah ditunda.
Asia
(Nikkei -0.70%, Hangseng -1.06%)
Indeks Nikkei Jepang pagi ini dibuka melemah disebabkan oleh harga komoditas yang terus menurun. Hasil
pendapatan emiten AS yang mengecewakan juga menyebabkan investor khawatir akan hasil pendapatan emiten
Jepang yang akan dirilis. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 4822-4910.
Berita
SIPD Rugi Rp 116 Miliar Pada Kuartal I 2015
SIPD mencatatkan rugi sebesar Rp 116,84 miliar di kuartal pertama 2015. Padahal di periode yang sama tahun
sebelumnya, SIPD mampu meraih untung Rp 1,56 miliar. Pendapatan SIPD menurun 26,21% dari RP 656,66 miliar ke
posisi Rp 484,52 miliar. (kontan.co.id)
ACES Menahan Ekspansi Akibat Perlambatan Ekonomi
ACES mengerem ekspansinya seiring dengan melambatnya perekonomian. Jika biasanya saban tahun membuka 10
hingga 15 gerai baru, tahun ini ACES merevisi target menjadi 10 gerai. Sejak awal tahun, ACES telah membuka enam
gerai baru. Secara total, gerai ACES saat ini mencapai 115 unit gerai. (kontan.co.id)
SRIL Tetap Bangun Pabrik Meski Ekspor Sedang Terpuruk
SRIL berencana akan menambah dua pabrik baru pada tahun depan. Pertama, SRIL akan membangun pabrik
pemintalan benang atau spinning. Pabrik tersebut berkapasitas 88 bales per tahun. Sehingga, kapasitas pemintalan
SRIL akan meningkat menjadi 654.000 bales per tahun. Kedua, SRIL akan membangun pabrik penenunan atau
weaving. Kapasitas produksi pabrik baru itu sekitar 25 juta meter per tahun. (kontan.co.id)
AALI Produksi CPO Astra Agro Hingga Juni Turun 0,9%
AALI mencatat produksi CPO sebesar 845.395 ton hingga Juni 2015 atau turun 0,9 persen dibandingkan periode sama
tahun lalu yang 852.942 ton. Penurunan itu disebabkan oleh produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang juga turun 2,5
persen dari 2,74 juta ton menjadi 2,67 juta ton. (iqplus)
KBLV Pacu layar Cinemaxx, Lippo raih utang US$ 100 juta
KLBV memiliki PT Cinemaxx Global Pasifik melalui anak usahanya, yakni PT Citra Investama Andalan Terpadu
sebanyak 75%, yang dimana Deutsche Bank baru saja menyetujui untuk memberikan pinjaman US$ 100 juta yang
setara Rp 1,32 triliun. Dana tersebut untuk menggelar 2.000 layar bioskop dalam 10 tahun ke depan. Dalam transaksi
tersebut, Rothschild ditunjuk sebagai financial advisor Cinemaxx. (kontan.co.id)
ADMF Peringkat Obligasi Yang Akan Jatuh Tempo Tetap Di “idAAA”
Pefindo menegaskan kembali peringkat "idAAA" untuk Obligasi Berkelanjutan I
ADMF Tahap III tahun 2012 Seri B senilai Rp578 miliar. Penegasan peringkat
ini didukung oleh kesiapan perusahaan dalam melunasi obligasi nanti. (iqplus)
DISCLAIMER:
Sertifikasi analis : kami menyatakan bahwa seluruh pendapat/pandangan yang
dinyatakan dalam riset ini secara akurat merefleksikan pandangan pribadi kami
tentang sekuritas yang bersangkutan dan tidak ada bagian dari kompensasi kami
yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan rekomendasi atau
pandangan yang telah dinyatakan diatas.
Semua informasi, perangkat dan materi dalam riset ini disajikan sebagai
informasi dan tidak diartikan sebagai tawaran atau ajakan untuk menjual,
membeli atau memesan efek dan/atau instrumen keuangan lainnya.Nasabah diharap
melakukan penilaian sendiri secara independen atas informasi yang terdapat
dalam materi riset ini, dengan mempertimbangkan tujuan investasi, kondisi dan
kebutuhan keuangan masing-masing. Nasabah harap berkonsultasi dengan
profesional dalam hal hukum, bisnis, keuangan dan implikasi lainnya sebelum
melakukan transaksi-transaksi sebagaimana termaktub dalam materi riset ini.
Ringkasan/harga/kutipan/statistik sebagaimana dimaksud dalam materi riset ini
diperoleh dari berbagai sumber yang dianggap dapat diandalkan, namun demikian
Henan Putihrai (HP) tidak menjamin dan mewakili, baik tersurat maupun tersirat,
mengenai akurasi, kecukupan, kehandalan atau kewajaran informasi tersebut dan
pendapat yang terkandung dalam materi riset ini dan karenanya HP tidak
bertanggung jawab dalam hal apapun atas setiap konsekuensi (termasuk namun
tidak terbatas pada kerugian langsung, tidak langsung atau konsekuensial, kehilangan
keuntungan dan kerugian) dari pemanfaatan informasi yang terdapat dalam materi
riset ini dan membebaskan HP dari segala tuntutan atau upaya hukum apapun yang
diakibatkannya.
Kinerja masa lalu tidak dapat diartikan sebagai indikasi atau jaminan atas
kinerja masa yang akan datang, dan tidak ada representasi atau jaminan, baik
yang tersurat maupun tersirat, yang dibuat sehubungan dengan kinerja masa yang
akan datang. Informasi, pendapat, dan perkiraan yang terdapat dalam materi
riset ini mencerminkan pendapat pada saat dipublikasikan oleh HP dan dapat
berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: