US Market
(DJIA +1.40%, S&P500 +1.28%, Nasdaq +1.14%)
Indeks bursa AS mengalami rally kemarin dengan indeks utama mengalami penguatan selama 3 hari berturut-turut.
Sementara data ekonomi AS menunjukkan hasil yang mixed. Kondisi bisnis di New York kembali menurun di bulan
September. Sementara penjualan ritel di bulan Agustus mengalami peningkatan seiring dengan penurunan harga BBM.
Industri produksi di bulan Agustus sedikit mengalami penurunan tetapi masih sesuai dengan ekspektasi. Business
inventory sudah meningkat di bulan Juli.
Europe
(Stoxx 600 +0.79%, DAX +0.56%, CAC 40 +1.13%)
Indeks acuan bursa Eropa ditutup menguat, mengalami rebound dari pelemahan yang terjadi pada awal sesi dan hari
sebelumnya. Sentimen ekonomi Jerman di bulan September mencapai level terendah selama 10 bulan disebabkan
oleh kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Cina. Sedangkan surplus neraca perdagangan eurozone di bulan Juli sudah
meningkat, mencapai level tertinggi sejak 2004. Kenaikan ekspor terjadi karena mata uang euro yang sudah
melemah.
Asia
(Nikkei +1.09%, Hangseng -0.49%)
Indeks Nikkei Jepang pagi ini dibuka menguat seiring dengan penguatan pada bursa AS. Investor berspekulasi bahwa
the Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunga minggu ini. BoJ mempertahankan kebijakan moneter pada
pertemuan kemarin. IHSG hari ini diperkirakan bergerak di kisaran 4311-4495.
WTON Turunkan Target Kontrak Baru 20%
WTON berencana merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi Rp 3,2 triliun. Jumlah ini turun 20% dari target
semula yakni Rp 4 triliun. Revisi tersebut dilakukan karena kapasitas terpasang dari total pabrik perseroan tahun ini
baru 70% dari total kapasitas produksi pabrik sehingga belum mampu memenuhi permintaan lebih banyak.
(kontan.co.id)
MDLN: Residential Lesu, Fokus ke Lahan Industri
MDLN akan mengandalkan penjualan lahan industri tahun ini untuk mengejar target marketing sales. Di tengah
lesunya penjualan residential, penjualan industrial perseroan justru tercatat positif. MDLN telah berhasil menjual lahan
industri seluas 162 hektare (ha), melampaui target awal tahun ini sebesar 145 ha. (kontan.co.id)
SMCB: Pemerintah Kontrol Harga Semen BUMN, Rugi Rp138 Miliar
SMCB menderita rugi bersih Rp138 miliar pada paruh pertama tahun ini dari sebelumnya laba Rp452,93 miliar akibat
adanya kontrol pemerintah terhadap harga semen BUMN. Holcim Indonesia hingga akhir semester I/2015 mengklaim
mampu mempertahankan pangsa pasar sebesar 13,9%. Namun, total volume penjualan mengalami penurunan 4,9%.
(bisnis.com)
SMRA Raih Laba Rp529,25 Miliar
SMRA mengantongi laba bersih Rp529,25 miliar, turun tipis 2,51% dari periode yang sama tahun lalu Rp542,92 miliar.
Pendapatan bersih yang diraih SMRA itu meningkat 24,09% year-on-year. Pendapatan perseroan mencapai Rp2,59
triliun dari sebelumnya Rp2,09 triliun. (bisnis.com)
KRAS Optimistis Hasilkan 6 Ribu Ton Baja Sehari
KRAS yakin mampu memenuhi kebutuhan baja untuk bahan baku konstruksi jembatan dan transmisi listrik nasional
pada 2016 dan seterusnya. KRAS mengklaim mampu memproduksi baja sebesar 6.000 ton dalam sehari, atau bisa
mencapai 3,9 juta ton dalam setahun. (bisnis.com)
Realisasi Penerimaan Pajak Kembali Negatif
Hingga 31 Agustus 2015, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp
598,270 triliun, atau 46,22% dari target penerimaan pajak yang ditetapkan
sesuai APBN-P 2015 sebesar Rp 1.294,26 triliun. Jika dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun 2014 sebesar Rp 604,71 triliun, realisasi
penerimaan negatif karena lebih rendah 1,07%. (kontan.co.id)
DISCLAIMER:
Sertifikasi analis : kami menyatakan bahwa seluruh pendapat/pandangan yang
dinyatakan dalam riset ini secara akurat merefleksikan pandangan pribadi kami
tentang sekuritas yang bersangkutan dan tidak ada bagian dari kompensasi kami
yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan rekomendasi atau
pandangan yang telah dinyatakan diatas.
Semua informasi, perangkat dan materi dalam riset ini disajikan sebagai
informasi dan tidak diartikan sebagai tawaran atau ajakan untuk menjual,
membeli atau memesan efek dan/atau instrumen keuangan lainnya.Nasabah diharap
melakukan penilaian sendiri secara independen atas informasi yang terdapat
dalam materi riset ini, dengan mempertimbangkan tujuan investasi, kondisi dan
kebutuhan keuangan masing-masing. Nasabah harap berkonsultasi dengan
profesional dalam hal hukum, bisnis, keuangan dan implikasi lainnya sebelum
melakukan transaksi-transaksi sebagaimana termaktub dalam materi riset ini.
Ringkasan/harga/kutipan/statistik sebagaimana dimaksud dalam materi riset ini
diperoleh dari berbagai sumber yang dianggap dapat diandalkan, namun demikian
Henan Putihrai (HP) tidak menjamin dan mewakili, baik tersurat maupun tersirat,
mengenai akurasi, kecukupan, kehandalan atau kewajaran informasi tersebut dan
pendapat yang terkandung dalam materi riset ini dan karenanya HP tidak
bertanggung jawab dalam hal apapun atas setiap konsekuensi (termasuk namun
tidak terbatas pada kerugian langsung, tidak langsung atau konsekuensial, kehilangan
keuntungan dan kerugian) dari pemanfaatan informasi yang terdapat dalam materi
riset ini dan membebaskan HP dari segala tuntutan atau upaya hukum apapun yang
diakibatkannya.
Kinerja masa lalu tidak dapat diartikan sebagai indikasi atau jaminan atas
kinerja masa yang akan datang, dan tidak ada representasi atau jaminan, baik
yang tersurat maupun tersirat, yang dibuat sehubungan dengan kinerja masa yang
akan datang. Informasi, pendapat, dan perkiraan yang terdapat dalam materi
riset ini mencerminkan pendapat pada saat dipublikasikan oleh HP dan dapat
berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: